Rotinya Tinggal Satu
Pada sebuah kereta api yang sedang berhenti, Pak Urip menjulurkan kepalanya lewat jendela dan meminta tolong seorang anak kecil yang berdiri di dekat jendela.
"Jang, jang, jang," panggilnya. Anak itu mendekat. Pak Urip mengulurkan uang seribu rupiah,
"Minta tolong dibelikan dua potong roti, satu roti untuk kamu," katanya.
Si anak pergi namun lama baru kembali sambil mengunyah roti. Ia mengembalikan uang lima ratus rupiahnya.
"Pak, rotinya tinggal satu. Jadi terpaksa saya beli. Kembaliannya ini buat Bapak."
Sambil mengunyah roti anak tersebut pergi meninggalkan bapak Urip.
"Jang, jang, jang," panggilnya. Anak itu mendekat. Pak Urip mengulurkan uang seribu rupiah,
"Minta tolong dibelikan dua potong roti, satu roti untuk kamu," katanya.
Si anak pergi namun lama baru kembali sambil mengunyah roti. Ia mengembalikan uang lima ratus rupiahnya.
"Pak, rotinya tinggal satu. Jadi terpaksa saya beli. Kembaliannya ini buat Bapak."
Sambil mengunyah roti anak tersebut pergi meninggalkan bapak Urip.
Label: Makanan
0 Komentar:
Posting Komentar
Hehe Kalau Anda Mau Nulis Bareng Yuk, Kirim Tulisan Anda ke Email Kami, mediahitam@yahoo.com
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda